Peneliti dan pengajar sastra dan Interpretasi Prosa

 Tugas laporan bacaan ke-13

Mata kuliah Apresiasi Prosa

Dosen Penggampu : Bapak Dr. Abdurrahman Mpd



Nama: Resti Aulia Rahmi

Nim : 20016177


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021


Peneliti dan pengajar sastra dan Interpretasi Prosa


Kritikus dan peneliti satra serta pengajar Sastra dan

Interpretasi sastra


Kritik sastra berasal dari dua kata. Kata kritik berasal dari bahasa Yunani ‘krites’ yang memiliki arti ‘hakim’. Kata ‘krites’ itu juga berasal dari kata ‘krinen’ yang memiliki arti ‘menghakimi’. Sementara itu, kata ‘kriterion’ di dalam kirtes memiliki arti ‘dasar penghakiman’. Ada juga bahasa Yunani ‘kritikos’ yang memiliki arti ‘hakim kesusastraan’.

Yang dalam hal ini, kritik sastra berasal dari kata ‘kritikos’ yang memiliki arti ‘hakim kesusastraan’. Artinya, kritik sastra tersebut dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra atau cabang ilmu sastra yang melakukan kegiatan analisis, penafsiran, dan juga penilaian terhadap teks sastra yang dalam hal ini merupakan karya seni.

Pengertian kritik sastra yang merupakan salah satu cabang ilmu sastra ini biasanya berlaku untuk menghakimi suatu karya sastra. Selain menghakimi suatu karya sastra, kritik sastra juga berperan untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas lagi. Seperti yang sudah disinggung di awal, kritik sastra umumnya dilakukan oleh seorang kritikus sastra.

Menurut H.B. Jassin, kritik sastra adalah pertimbangan baik dan buruknya suatu hasil kesusastraan. Pertimbangan yang diungkapkan H.B. Jassin ini maksudnya adalah suatu kritik sastra harus disertai alasan dan berisi mengenai isi dan berbagai bentuk di dalam karya sastra.

Kritikus sastra yang bisa melakukan kritik sastra ini diharap sudah memiliki wawasan yang luas mengenai ilmu yang berkaitan atau relevan dengan karya sastra. Misalnya kritik sastra mengenai karya sastra yang bercerita tentang sejarah, maka kritikus sastra tersebut sudah harus memahami berbagai hal mengenai sejarah.

  • Jenis jenis kritik Sastra

Berdasarkan dengan pendekatan yang digunakan terhadap karya sastra, jenis-jenis kritik sastra dibedakan menjadi beberapa macam.

1. Kritik Sastra Mimetik

Kritik sastra mimetik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra yaitu mengenai gambaran atau rekaan dari lingkungan kehidupan dan kehidupan manusia.

2. Kritik Sastra Pragmatik

Selanjutnya, kritik sastra pragmatik melihat dari kegunaan suatu karya sastra yang kemudian diteliti dari bidang hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.

3. Kritik Sastra Ekspresif

Sementara itu, kritik sastra ekspresif menekankan analisis pada kemampuan pengarang di dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya di dalam wujud sastra. Biasanya pendekatan kritik sastra ini digunakan untuk mengkaji karya sastra puisi.

4. Kritik Sastra Objektif

Kritik sastra objektif adalah pendekatan untuk melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri. Artinya, karya sastra menjadi objek yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai lingkungan kehidupan sendiri.


  • Ciri ciri kritik sastra

Untuk membedakan kritik tersebut merupakan kritik sastra atau kritik lainnya, maka ada ciri-ciri yang menunjukkan karakteristik di dalam karya sastra. Berikut ini, ciri-ciri kritik sastra.

1. Bersifat objektif.

2. Bertujuan untuk dapat membangun atau memperbaiki karya sastra yang dikritik.

3. Menjadi bahan acuan untuk dapat meningkatkan kreativitas pencipta karya sastra tersebut.


  • Mamfaat kritik Sastra
Sementara itu, kritik sastra juga memiliki manfaat. Manfaat kritik sastra diuraikan menjadi tiga, yaitu 
(1) bagi penyair atau  pengarang, 
  • Untuk memperluas wawasan penulis, baik itu yang berkaitan dengan bahasa, objek, atau juga tema-tema tulisan, serta teknik bersastra.
  • Menanamkan motivasi untuk menulis.
  • Meningkatkan kualitas tulisan pada karya sastra.
(2) bagi pembaca,
  • Menjembatani kesenjangan antara pembaca dan karya sastra.
  • Menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap suatu karya sastra.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi suatu karya sastra.
  • Membuka mata hati serta pikiran pembaca akan nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu karya sastra.
 (3) bagi perkembangan sastra.
  • Mendorong laju perkembangan sastra, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
  • Memperluas cakrawala atau permasalahan yang terdapat di dalam karya sastra.

  • Fungsi kritik sastra
Diciptakannya kritik sastra terhadap suatu karya sastra tentu tak lepas dari fungsinya. Fungsi utama kritik sastra digolongkan menjadi dua, 
(1) bagi pembaca 

a. Membantu memahami suatu karya sastra

b. Menunjukkan keindahan atau estetika yang terdapat di dalam suatu karya sastra.

c. Menunjukkan parameter atau ukuran dalam menilai suatu karya sastra.

d. Menunjukkan nilai-nilai, misalnya pesan moral yang dapat dipetik dalam sebuah karya sastra.

 (2) bagi pengarang atau penyair.

a. Mengetahui kekurangan dan juga kelemahan karya.

b. Mengetahui kelebihan karya.

c. Mengetahui masalah-masalah yang mungkin akan dijadikan tema di dalam tulisannya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini