Model, metode, teknik dan Strategi Pembelajaran menyimak
TUGAS KETERAMPILAN MENYIMAK
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK
NAMA: RESTI AULIA RAHMI
NIM: 20016177
DOSEN : Dr. Abdurrahman M. Pd
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK
“MODEL,METODE,TEKNIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MENYIMAK”
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA
Pendekatan adalah suatiu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai pengajaran suatu bidang studi yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan kepada asumsi yang berkaitan.
1. Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17, Hymes dalam Brumfit, 1987: 2, dan Djiwandono, 1996: 13). Pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam pembelajaran.
Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatf, pengajaran menulis harus diarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pembelajaran menulis surat.
2. Pendekatan Integratif
Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa dituntut untuk terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilakukan secara terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus satu keterampilan. Misalnya, para siswa sedang belajar keterampilan menulis maka ketiga keterampilan yang lainnya harus dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetap difokuskan untuk mencapai peningkatan kualitas menulis.
3. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam proses pengajaran.
4. Pendekatan Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas.
5. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
6. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas, bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.
7. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata s iswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pendekatan ini mempunyai konsep, guru menggunakan objek di sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas. Misalnya peristiwa kebakaran di Pasar Juwana dapat dijadikan bahan atau materi menulis artikel.
2.2 METODE
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Terdapat metode-metode pembelajaran dari metode yang berpusat pada guru (ekspositori), seperti ceramah, tanya jawab, demonstrasi, sampai dengan metode yang berpusat pada siswa (discovery/ inquiry), seperti eksperimen.
1. Metode langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Di dalam metode langsung terdapat 5 fase yaitu demonstrasi, pembimbingan,pengecekan, dan pelatihan. Di dalam metode ini terdapat teknik dalam pembelajaran menulis yaitu teknik gambar atau menulis langsung.
2. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok
3. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Metode inregratif dapat dilaksanakan dalam pembelajaran mambaca dengan memberi catatan bacaan. Siswa dapat membuat catatan yang diangap penting atau kalimat kunci sebuah bacaan. Dalam melakukan kegiatan membaca sekaligus siswa menulis.
4. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
5. Metode Konstruktivitas
Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya belajar).
6. Metode Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.
2.3 MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Beberapa model Pembelajaran Yang Efektif antara lain :
1. Student Teams - Achievment Divisions (STAD)
Tim siswa kelompok prestasi (Slavin 1995). Langkah-langkah:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin)
b. Guru menyajikan pelajaran
c. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d. Guru memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak boleh saling membantu
e. Memberi evaluasi
f. Kesimpulan
2. Numbereded Heads Together (Kepala bernomor - Spencer Kagan,1992)
Langkah-langkah:
a. Siswa dibagi dalam kelompok,setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar,dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya.
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa, dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
e. Tanggapan dari teman yang lain kemudian guru menunjuk nomor yang lain
f. Kesimpulan
3. Problem Based introduction (Pembelajaran berdasarkan Masalah )
Langkah-langkah :
a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut..(menetapkan topik,tugas,jadwal)
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswadalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
4. Demonstration
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan
5. Word Square
Media : Soal dalam bentuk teka-teki
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru membagi lembaran kegiatan sesuai contoh
c. Siswa menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf sesuai pertanyaan )
d. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
6. Explisit instruction (Pengajaran langsung - Resenshina & Stevens,1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah
Langkah – langkah :
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
7. Complete Sentence
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap. Langkah – langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau model dengan waktu secukupnya
c. Guru membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen
d. Guru membagikan lembar kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum lengkap
e. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Siswa berdiskusi secara kelompok
g. Setelah jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti
h. Kesimpulan
8. Artikulasi
Langkah – langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
b. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil membuat catatan kecil kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
c. Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
d. Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
e. Kesimpulan/ penutup
Joyce & Weil (1980:1) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
2.4 TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik pembelajaran juga dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
1. Simak – Ucap
Teknik ucapan-ucapan yang akan diperdengarkan dipersiapkan secara cermat. Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, kata berimbuhan, semboyan, dan puisi pendek. Model tersebut dapat dibacakan oleh guru atau berupa rekaman suara guru atau suara orang lain. Model ini disimak dan ditiru siswa.
2. Simak - Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi siswa itu berbentuk perbuatan.
3. Simak - Terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
4. Simak - Berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga. Begir\tu seterusnya. Siswa trerakhir menyebuitkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
Apa yang dikemukakan di atas hanya contoh dari sekian banyak teknik yang ada. Untuk itu, guru harus kreatif dan aktif untuk mengaktifkan siswa.
2.5 STRATEGI
Kegiatan menyimak memerlukan cara atau strategi supaya memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Mulyadi (2012:37) menyatakan bahwa secara umum ada dua strategi yang bisa digunakan untuk menyimpan yaitu memusatkan perhatian dan membuat catatan.
1. Memusatkan perhatian
agar dapat menyimak bahasa dengan baik maka harus memusatkan perhatian dengan baik juga penutup pembangun isyarat visual dan verbal untuk menyampaikan dan mengarahkan perhatian menyimak. isyarat visual misalnya gesture tulisan atau kerangka informasi penting dan perubahan ekspresi wajah herbal meliputi jeda intonasi dan pengolahan informasi penting.
2. Membuat catatan
membuat catatan dapat membantu aktivitas menyimak karena mendorong penyimak untuk berkonsentrasi menyediakan bahan simakan untuk diulang kembali dengan bantu mengingat apa yang telah disimak. ada beberapa kiat penting harga membuat catatan tidak mengganggu konsentrasi menyimak sebagai berikut:
a. Catatan bersifat sederhana
informasi yang sudah ditangkap dan dipahami dalam menyimak adalah informasi lisan yang bukan merupakan lima tutuh lain kan ide-ide pokok yang berupa frase atau kalimat pendek. Oleh karena itu dalam membuat catatan sebaiknya gunakan kerangka atau outline yang dicatat adalah ide pokok saja atau informasi yang penting dan materi atau kosakata yang aktual dan faktual.
b. Catatan menggunakan singkatan-singkatan dan simbol-simbol
menulis dengan siapa membantu penyimbang dalam membuat catatan pilihlah singkatan atau simbol yang mudah dipahami dengan baik.
c. Catatan harus jelas
meskipun Selatan kita ditulis dengan cepat tanpa kejelasan perlu diperhatikan dalam membaca ulang apa saja yang sudah ditulis atau dicatat.
Kesimpulan:
Simpulan
1. Pendekatan dalam pembelajaran Bahasa meliputi Pendekatan komunikatif, Pendekatan Integratif, Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif, Pendekatan Belajar Kooperatif, Pendekatan Tujuan, Pendekatan Struktural dan Pendekatan Kontekstual
2. Metode dalam pembelajaran bahasa meliputi Metode ceramah, Metode tanya jawab, Metode diskusi, Metode kerja kelompok,Metode demonstrasi dan eksperimen, Metode sosiodrama dan bermain peran, Metode pemberian tugas belajar dan resitasi, Metode karyawisata, Drill atau pemberian latihan, Metode debat, Metode Pemecahan Masalah, Cooperative Script, Picture and Picture. Metode lain adalah Metode langsung, Metode Komunikatif, Metode Integratif, Metode Tematik, Metode Konstruktivitas, Metode Kontekstual
3. Strategi pembelajaran Bahasa meliputi Cognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Kognitif), Metacognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Metakognitif), Communication Strategies (Strategi Komunikasi) dan Social Strategies (Strategi Sosial)
4. Ada bermacam – macam model pembelajaran bahasa
5. Teknik dalam pembelajaran Bahasa meliputi teknik umum dan teknik khusus
Komentar
Posting Komentar