EVALUASI PENILAIAN MENYIMAK
Tugas Laporan Bacaan
“EVALUASI PENILAIAN MENYIMAK”
DOSEN PENGAMPU : Dr. Abdurrahman M. Pd
NAMA : Resti Aulia Rahmi
NIM. : 20016177
Seksi : 202010160111
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
EVALUASI PENILAIAN MENYIMAK
Penilaian Keterampilan Menyimak
Penilaian keterampilan menyimak dilakukan terhadap proses dan penilaian hasil. Penilaian hasil hanya merujuk pada hasil simakan siswa yang berupa respon atau jawaban-jawaban terhadap pertanyaan, sedangkan penilaian pada proses dilakukan dengan menggunakan model instrumen penilaian yang dirancang guru.
Nurgiyantoro (1988:218) menyatakan bahwa evaluasi kemampuan menyimak dilaksanakan dengan teknik tes dan nontes. Tes keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa menangkap dan memahami informasi yang terkandung di dalam wacana yang diterima melalui saluran pendengaran. Untuk tes kemampuan menyimak, pemilihan bahan tes lebih ditekankan pada keadaan wacana, baik dilihat dari segi tingkat kesulitan, isi dan cakupan, maupun jenis-jenis wacana.
a. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat IngatanTes kemampuan menyimak pada tingkat ini sekadar menuntut siswa untuk mengingat fakta atau menyatukan kembali fakta-fakta yang terdapat di dalam wacana yang telah diperdengarkan. Fakta dalam wacana dapat berupa tanggal, tahun, peristiwa dan sebagainya. Bentuk tes yang dipergunakan dapat berupa bentuk tes objektif, isian singkat, ataupun bentuk pilihan ganda.
b. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Pemahaman
Tes keterampilan menyimak pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk dapat memahami wacana yang dipergunakan. Pemahaman yang dimaksud adalah pemahaman terhadap isi wacana, hubungan antar kejadian, hubungan antar ide, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Pemahaman pada tingkat ini belum benar-benar kompleks (belum menuntut kerja kognitif yang tinggi). Bentuk tes yang digunakan esai ataupun bentuk objektif.
c. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Penerapan
Diharapkan siswa dapat menerapkan konsep atau masalah tertentu pada situasi yang baru. Misalnya, diperdengarkan beberapa buah wacana dengan gambar yang sesuai.
d. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Analisis
Tes keterampilan menyimak pada tingkat analisis menuntut siswa untuk melakukan kerja analisis, untuk memilih alternatif jawaban yang tepat. Analisis yang dilakukan berupa analisis detil-detil informasi, mempertimbangkan bentuk dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab-akibat dan lain-lain.
Jawaban terhadap pertanyaan dapat dinilai berdasarkan tepat tidaknya jawaban dengan melakukan penskoran berdasarkan jumlah soal dan bobot soal, sedangkan hasil simakan siswa yang berupa respon dinilai berdasarkan tepat tidaknya respon itu dengan apa yang akan diungkapkan atau diperintahkan dalam bahan simakan (Subyantoro & Hartono, 2003: 14). Aspek-aspek penilaian ditentukan berdasarkan indikator pencapaian hasil belajar. Penilaian proses dapat dilakukan dengan menggunakan model instrumen yang dirancang oleh guru.
Dari beberapa kemungkinan tes yang digunakan untuk mengukur keterampialan siswa dalam menyimak informasi melalui tuturan langsung pada tulisan ini termasuk ke dalam tes keterampilan menyimak tingkat analisis. Tes keterampilan menyimak tingkat analisis digunakan pada tulisan ini karena tes ini menuntut siswa untuk melakukan kerja analisis, untuk memilih alternatif jawaban yang tepat. Analisis yang dilakukan berupa analisis detil-detil informasi, mempertimbangkan bentuk dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab-akibat, dan simpulan dari informasi yang didengar.
Purwo (dalam Depdiknas 2003:3) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran menyimak yang sedang difokuskan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
Pertama, pembelajaran menyimak perlu diwujudkan ke dalam kegiatan tertentu, misalnya mendengarkan kaset berupa pidato atau ceramah, musik atau dialog, radio atau menyimak seseorang yang membaca teks, bercerita atau menjelaskan sesuatu secara lisan. Jika teks yang dibacakan ada di dalam buku yang dimiliki siswa, maka buku harus ditutup dulu. Macam yang didengar dapat dilakukan secara bervariasi.
Kedua, kegiatan Tersebut perlu dibatasi waktunya, misalnya 10-15 menit. Hal ini mengingat menyimak membutuhkan konsentrasi yang penuh, sehingga tidak mungkin berlama-lama tanpa batas waktu.
Ketiga, kegiatan menyimak harus mempunyai tujuan yang jelas dan terarah, misalnya untuk menguji pemahaman siswa. Selesai kegiatan menyimak, siswa diuji dengan menjawab pertanyaan (lisan maupun tulis), mengungkapkan kembali (lisan atau tulis), atau mendaftar butir-butir pokok dari teks yang disimak.Menyimak bisa juga bertujuan untuk mencari istilah tertentu, misalnya istilah-istilah yang terkait dengan tema olahraga, kependudukan, lingkungan, dan sebagainya. Tujuan menyimak sebaiknya sudah disampaikan terlebih dahulu kepada siswa, sebelum kegiatan menyimak dilakukan. Selain itu, materi dalam pembelajaran menyimak juga harus sesuai dengan kelayakan dan kebutuhan siswa.
Adapun materi pembelajaran menyimak yang sesuai dan layak sebagai berikut.
Pertama, materi pembelajaran menyimak yang disajikan dalam bentuk media cetak. Materi pembelajaran menyimak jenis ini akan membuatpembelajaran tidak kondusif. Hal ini disebabkan proses menyimak yang siswa lakukan berasal dari materi yang dibacakan oleh guru atau siswa lainnya.
Kedua, materi yang berupa CD interaktif. Materi pembelajaran jenis ini akan mengajak siswa untuk bersama-sama melihat secara langsung audio visual dalam pembelajaran menyimak. Materi pembelajaran menyimak jenis ini akan membuat siswa senantiasa fokus pada pembelajaran. Namun, siswa akan mengalami kejenuhan apabila dihadapkan pada layar monitor selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru juga kurang dapat berperan dalam pembelajaran.
Ketiga, materi pembelajaran menyimak yang disajikan dalam bentuk cetak dan CD. Materi pembelajaran jenis ini akan membuat siswa belajar dua arah, yaitu belajar pada media cetak dan media audio visual yang telah disediakan. Hal ini diharapkan dapat membuat siswa semakin aktif untuk mengeksplorasi dirinya. Selain itu, guru memiliki peran penting untuk tetap menjadi fasilitator siswa selama pembelajaran.
Referensi :Brata M. (2010). Keterampilan Menyimak. Tersedia: http://mbahbrataedu.blogspot.com/2010/04/keterampilan-menyimak.html
Depdikbud. 1985. Menyimak dan Pengajarannya. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Depdiknas.
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Subyantoro dan Bambang Hartono. 2003. Pengembangan Kemampuan Berbahasa Pembelajaran Keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis. Makalah Disampaikan pada Pelatihan Terintegrasi Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003.
Komentar
Posting Komentar