Kisi Kisi Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas X SMK

 Kisi Kisi Ulangan Harian

  • Jelaskan secara singkat , menurutmu apa itu puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang indah, menggunakan kata kata pilihan dan kaya makna. Keindahan puisi terbentuk oleh diksi, gaya bahasa, Rima irama yang lahir karena daya imaji dan olah pikir, olah rasa pengarangnya. 
  • Puisi ada 2 jenis. - berdasarkan isi & bentuk. Apa saja dari kedua tersebut!
Berdasarkan bentuk :
1. balada (ttg kehidupan)
Jenis puisi yang bercerita atau mengisahkan ttg kehidupan
2. Himne (Pujian)
Jenis puisi yang berisi pujian kepada sang pencipta/ tuhan
3. Ode (sanjungan KPD org yg berjasa)
Puisi yang berisi sanjungan kepada seseorang yang berjasa
4. Epigram (petuah hidup)
Merupakan jenis puisi berisi tuntunan atau petuah hidup
5. Romansa (cinta)
Merupakan jenis puisi yang berisi kisah percintaan
6. Elegi (kesedihan)
merupakan jenis puisi yang berisi kesedihan
7. Satire (sindirian)
Merupakan jenis puisi yang mengandung sindirian atau kritikan

Berdasarkan isi
1. Puisi lama (terikat oleh aturan seperti jumlah kata, suku kata dalam tiap baris dan bait, bersifat anonym atau tidak diketahui siapa pengarangnya yang berkembang secara lisan contohnya : pantun, syair, talibun, karmina, seloka, gurindam)
2. Puisi baru ( sudah tidak terikat, bebas, tidak terikat oleh persajakan.sudah diketahui pengarangnya dan berkembang secara lisan dan tulisan )
3. Puisi kontemporer ( Puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya. Bebas mengekpresikan gagasan tanpa terikat oleh aturan baris, bentuk maupun Rima. 


  • Unsur pembangun puisi  ada 2 yaitu Unsur intrinsik, yang terdiririi dari unsur fisik dan unsur batin. Dan unsur ekstrinsik . Jelaskan lah secara singkat!
Unsur intrinsik adalah unsur yang terletak dalam puisi itu sendiri yang terusir atas 2 unsur pembangun yaitu unsur fisik dan unsur batin.

Unsur fisik adalah unsur yang tampak dan dapat dilihat dalam membangun sebuah puisi
Diksi (pilihan kata)
Imaji (citraan)
Majas (gaya bahasa)
Kata konkret
Versifikasi
Tipografi (bentuk penulisan puisi)

Unsur batin ( aspek yang tidak kasat mata atau tidak tampak yang  hanya bisa dirasakan)
Tema (tentang apa /gagasan pokok yang ingin disampaikan)
Rasa (sikap penyair terhadap inti permasalahan dlm puisi)
Nada (sikap penyair dalam membacanya)
Amanat (pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pendengar dan pembaca)

Unsur ekstrinsik
Unsur yang berada diluar puisi, tetapi memengaruhi kehadiran puisi
1. Unsur biografi (latar belakang/ riwayat hidup penyair)
2. Unsur sosial ( kondisi masyarakat ketika Puisi dibuat)
3. Unsur nilai berkaitan dengan pendidikan, Senin ekonomoni ,politik, sosial budaya,adat istiadat , hukum dll
  • Analisis lah puisi dibawah ini

Pada suatu hari nanti
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
Karya : Sapardi Djoko Damono

Jawab :
Unsur Instrinsik
  • Tifografi
Pada puisi `pada suatu hari nanti` karya Sapardi Djoko Damono,tipografi yang ditampilkan adalah bentuk ratakiri dan lurus bawah.Puisi itu diberi wajah yangsederhana untuk memperkuat makna yangdisampaikan, yaitu tentang.Tipografi puisi diatas dibentuk oleh tiga bait,yang mana jumlah baris tiap bait berbeda-beda.Pada bait pertama, terdiri atas empat baris yangmana tiap baris mempunyai jumlah kata yangberbeda sehingga menimbulkan tampilan yangtidak rata kana-kiri melainkan hanya rata kirisaja. Pada bait kedua terdiri atas dua baris yangdisusun sama seperti bait sebelumnya. Baitketiga terdiri atas dua baris. Bait ketiga,keempat, dan kelima, masing-masing terdiri atasempat baris yang disusun sama seperti baitsebelumnya. Antara bait satu dan yang lainnyan diberi jeda (spasi). Hal itu sebagai penandaperpindahan bait. Karena mungkin setiap baitmengandung makna yang terpisah.Jumlah baris dalam satu bait berbeda-beda.Demikan juga jumlah kata dalam satu baris jugaberbeda-beda.Hal itu menimbulkan panjangpendeknya tampilan baris.Walaupun baris dibuatrata kiri, namun sebelah kanan terlihat tidakrata (berberaturan). Penampilan yang semacamitu tidak akan membuat pembaca atau penikmatpuisi bosan.
  • Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana sehingga mampu mengembangkan dan mempengaruhi daya imajinasi pembaca (Fajahono. 1990 :59).
Kata-kata yang digunakan pada puisi ini mudah untuk dipahami, contoh pada kata “Pada suatu hari nanti” pembaca bisa mengerti maksud dari puisi ini bahwa menceritakan sesuatu yang akan datang. Lalu pada kata “Jasadku tak akan ada lagi”sudah jelas bahwa suatu saat nanti tokoh ku tidak akan ada lagi di dunia ini. dan kata-kata pada bait selanjutnya mudah dipahami karena lebih ke makna yang sebenarnya.

  • Majas
Bahasa figuratif atau majas adalah bahasa kiasan yang mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain supaya gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup. Bahasa figuratif atau majas terdiri dari perbandingan, metafora, perumpamaan epos, dan personifikasi.
Pada puisi ini hanya terdapat majas metafora.Metafora adalah bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak menggunakan kata-kata perbandingan.Metafora itu melihat sesuatu dengan perantaraan benda yang lain (Becker, 1978:317).

Yaitu pada bait I, II, dan III :
I    

Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
II 
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
III
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
Pada kata-kata tersebut menggunakan majas metafora karena mengumpamakan sesuatu dengan larik, bait dalam sajak.
  • Citraan
Pengimajian atau pencitraan adalah suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk mennggunakan kembali kesan-kesan panca indera dalam jiwa pembaca.
  1. Imajeri Pandang
    Jasadku tak akan ada lagi
    Tapi dalam bait-bait sajak ini
    Tapi di antara larik-larik sajak ini
    Impianku pun tak dikenal lagi
    Namun di sela-sela huruf sajak ini
    Kau takkan letih-letihnya ku cari   
  2. Imajeri Dengar
    Suaraku tak terdengar lagi
  3. Imajeri Rasa
    Kau takkan kurelakan sendiri
    Kau akan tetap kusisati
  • Amanat
Amanat adalah pesan yang akan disampaikan oleh pengarang. Amanat dari puisi ini adalah bahwa penyair ingin menyampaikan kesetiaannya kepada pembaca walaupun ia sudah tidak adi, pembaca tak usah sedih. Karena dia tetap setia dan tetap bisa menemani pembaca dengan karya-karya nya.
  • Verifikasi
1)  Rima
Rima adalah unsur bunyi untuk menimbulkan kemerduan puisi, unsur yang dapat memberikan efek terhadap makna nada dan suasana puisi, dan juga rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Pada puisi ini semua baitnya mempunyai akhiran i yang memberikan kesan kesetiaan, pengandaian dan rayuan terhadap sesuatu yang akan dihadapi.
2)  Ritme
Ritme adalah pengulangan bunyi, kata, frase dan kalimat pada puisi. Pada puisi ini ritma terdapat pada bait I, II, dan III yaitu pengulangan klausa “Pada suatu hari nanti”.
  • Nada
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Sikap penyair pada puisi ini adalah lembut dan halus karena ia menjelaskan bahwa walau suatu hari nanti ia tidak ada, tapi karya-karyanya akan selalu ada menemani para pembaca.

  • Perasaan
Perasaan adalah suasana perasaan sang penyair yang diekspresikan dan harus dihayati oleh pembaca. Pada puisi ini, penyair merasa sedih karena pada suatu hari nanti ia akan meninggalkan sosok Kau pada puisi ini yang bisa berarti pembaca, tetapi ia pun senang karena walaupun suatu hari nanti ia tiada, tapi ia tetap menemani dan keberadaannya itu digantikan oleh larik-larik sajak dan kenangan indah semasa hidup.

  • Tema
Tema adalah ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita.Puisi Pada Suatu Hari Nanti karya Sapardi Djoko Damono mempunyai tema kesetiaan. Kesetian terhadap Kau yang bisa berarti pembaca, walaupun Aku dalam puisi ini tidak ada, tetapi dia akan tetap setia ada bagi pembaca.
  • Kata Konkret
Kata kongkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi pemakainya. Atau dengan kata lain, kata-kata itu dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh. Seperti pengimajian, kata yang dikongkretkan juga erat hubungannya dengan penggunaan kiasan dan lambang.
Pada puisi ini kata kongkret terdapat pada kata

    Namun di sela-sela huruf sajak ini
    Kau takkan letih-letihnya kucari
Penyair mengiaskan bahwa kehidupan itu disamakan dengan sela-sela huruf pada kata-kata dalam sajak, yang penyair tak lelah atau letih mencari tujuannya.

o

Komentar

Postingan populer dari blog ini